BUMI DAN TATA SURYA
Sebuah tata surya terdiri dari sebuah bintang dan beberapa
planet atau benda angkasa lain yang mengelilinginya. Di dalam tata surya kita,
bumi adalah planet terdekat ketiga dari matahari.
Ketika alam semesta mulai terbentuk sekitar 12 miliar tahun
silam, dua unsur pertama yang hadir adalah hidrogen dan helium. Reaksi inti
yang dialami oleh generasi bintang-bintang termuda menghasilkan banyak unsur
lain, yang semuanya dimuntahkan ke antariksa atau ruang angkasa dalam wujud
awan debu dan gas.
Lima miliar tahun yang lalu, salah satu dari awan-awan
tersebut memampat. Segulungan bola debu dan gas tercipta di bagian tengah awan,
dan terus berpusar. Gravitasi menarik rapat bola ini sedemikian rupa sehingga
menjadi sangat panas. Terciptalah sebuah bintang baru yang kita sebut matahari.
ASAL USUL BUMI
Radiasi yang dipancarkan oleh matahari yang baru lahir
menolak awan debu di sekitarnya. Yang tersisa kini hanyalah sebuah cakram debu
yang mengitari matahari. Perlahan-lahan butir-butir debu tersebut saling
bergabung dalam proses yang dinamakan akresi. Lambat laun, cakram debu berubah
menjadi sejumlah planet, yang salah satunya adalah bumi.
Massa bumi terus bertambah sehingga medan gravitasinya pun
meningkat. Akibatnya, terbentuklah bola padat yang terus memampat hingga
intinya mulai meleleh. Inti bumi terdiri dari lelehan besi pekat, yang
diselimuti oleh mantel silikat padat. Aktivitas gunung api dan gempuran hujan
meteor membentuk rupa permukaan planet baru ini. Ketika pembentukan bumi hampir
rampung, sebuah benda seukuran Planet Mars membenturnya sehingga terlemparlah
awan materi ke jalur orbit bumi. Selanjutnya, awan debu ini memampat dan
menjadi satelit bumi yang kita kenal dengan bulan.
PLANET-PLANET LAIN
Planet yang terletak paling dekat dengan matahari adalah
Merkurius. Permukaannya tandus, berbatu, dan hampir tidak memiliki atmosfer.
Dua planet tetangga bumi kita adalah Mars dan Venus. Venus berukuran hampir
sama dengan bumi, tetapi berjarak lebih dekat ke matahari. Dibandingkan dengan
bumi, Mars sedikit lebih kecil dan lebih jauh dari matahari. Karbon dioksida
yang mengisi atmosfer venus memicu efek rumah kaca yang menguapkan seluruh air
di permukaannya. Di Mars, air membeku atau terlepas ke antariksa sehingga
tercipta gurun yang sangat dingin. Seandainya suatu bentuk kehidupan dibiakkan
di Mars atau Venus, tidak mungkin ia dapat bertahan. Di bumi, ganggang menyerap
co2 (karbon dioksida) dari atmosfer, sehingga menjaga keseimbangan
iklim dan mampu memproduksi oksigen.
Terima kasih sudah membaca artikel singkat ini, dan terima kasih sudah berkunjung...... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar